Indonesia Punya !


1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Tari Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Tari Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Tari Tradisional : Tari Piring, Tari payung
4. Provinsi Riau
Tari Tradisional : Tari Tanduk, Tari Joged Lambak
5. Provinsi Jambi
Tari Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Tari Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek
7. Provinsi Lampung
Tari Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting
8. Provinsi Bengkulu
Tari Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadei Teminang
9. Provinsi DKI Jakarta
Tari Tradisional : Tari Topeng, Tari Yapong
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar



Tari Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Tari Tradisional : Tari Serimpi, Tari bambangan Cakil
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Tari Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Tari Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo
14. Provinsi Bali
Tari Tradisional : Tari Legong, Tari Kecak
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Tari Tradisional : Tari Mpaa Lenggo, Tari Batunganga
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Tari Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Tari Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Tari Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gong
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Tari Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Tari Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Tari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Tari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas
25. Provinsi Maluku
Tari Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Tari Tradisional : Tari Musyoh, Tari Selamat datang
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Tari Tradisional : Tari Wira, Tari Suru Boek

Baca Selengkapnya..

Tari Yangge


Tarian Yangge (Hanzi sederhana: 秧歌;) oleh Grup Tari Die Meng dari Sastra China Binus University

Yangge(Hanzi sederhana: 秧歌) adalah salah satu dari sekian banyak tarian tradisional Cina yang ditarikan oleh pemuda-pemudi di utara Cina. Dalam bahasa Indonesia Yang (秧) berarti semai, padi, tangkai muda, benih dan ge (歌) berarti lagu. Tarian meriah ini ditarikan untuk menyambut musim semi tepatnya pada hari pertama dan kelima belas Imlek.

Tarian ini menggunakan sapu tangan atau kipas untuk para wanita dan genderang untuk para pria tapi variasi peralatan seperti gabungan kipas dan selendang panjang atau peralatan lainnya. Untuk tarian ini semua penari biasanya menggunakan pakaian berwarna merah, hijau atau warna cerah lainnya. Ditarikan dengan perasaan gembira dan bersemangat, seperti karakter dari orang Shaanxi, daerah asal Yangge.



Tarian ini berasal dari dinasti Song. Pada awalnya ditarikan untuk pemujaan dewa atau mengusir roh jahat.

Pada zaman itu pada hari Imlek penari Yangge akan mendatangi rumah-rumah mengucapkan selamat tahun baru dan menarikan Yangge di halaman-halaman rumah, membuat suasana desa meriah oleh karena bunyi-bunyian lagunya. Penari Yangge pun dapat ditemani oleh Barongsai dalam kunjungannya itu

Pada akhir tahun 1940an Yangge digunakan oleh Partai Komunis Cina untuk menggalang semangat rakyat.

Tarian ini masih ditarikan sekarang. Kecuali untuk pertunjukkan-pertunjukkan, Yangge kebanyakan ditarikan oleh manula untuk tetap sehat di taman-taman lokal.

Yangge adalah tarian dari daerah Cina bagian utara. Selain di kota asalnya, tarian ini banyak ditarikan di daerah Beijing dan sekitarnya.

Yangge adalah tarian gabungan antara nyanyian dan tarian. Teknik untuk menari Yangge sebenarnya sangat mudah. Dengan hanya tiga langkah cepat ke depan dan satu ke belakang mengikuti irama, seseorang sudah dapat menarikan tarian meriah ini. Dahulu tarian ini ditarikan oleh pria dan wanita menggunakan peralatan seperti pacul dan celurit. Seiring dengan adanya revolusi dari Partai Komunis Cina, mereka kerap mengganti peralatan dengan senjata perang]. Pada akhirnya kebiasaan penggunaan peralatan pun berganti menjadi kipas, kipas panjang, sapu tangan, genderang atau alat lainnya.

Yangge pun ada beberapa jenis. Salah satunya adalah Caimenzi Yangge, dimana penari terbagi menjadi dua kubu masing-masing diketuai seorang penari yang memakai payung. Kedua kubu itu terbagi menjadi tim penjamu dan tamu yang pada saat bertemu di tengah-tengah akan saling bertanya jawab. Jika tim tamu benar maka tim penjamu akan mempersilahkan tim tamu masuk ke kota dan menjamunya.

Selain itu Yangge pun terbagi menjadi dua macam cara membawakan. Satu adalah dengan mulainya seorang penari yang turun ke jalanan dan diikuti siapa saja yang ingin menari dan satunya untuk pertunjukkan dimana hanya empat atau delapan orang saja yang menari. Jenis kedua lebih sulit karena mengikuti koreografi dari koreografer dan mementingkan keindahan serta kekompakan.

Baca Selengkapnya..

Tari Dunhuang


Tarian ini biasa disebut pula dengan tarian Fei Tian.
Tarian Fei Tian (Hanzi sederhana: 飞天) oleh Grup Tari Die Meng dari Sastra China Binus University

Tari Dunhuang adalah kumpulan tari dari tari tradisional Cina yang terinspirasi dari fresko (lukisan dinding) di daerah Dunhuang, provinsi Gansu, di Barat Cina. Tarian di Dunhuang ini banyak terpengaruh oleh agama Buddha. Tarian ini sangatlah indah dan megah, benar-benar mencerminkan kekayaan budaya Cina.
Beberapa tarian yang termasuk Tari Dunhuang adalah Dunhuang Meng, Fei Tian dan Tarian Seribu Tangan.
Tarian jenis identik dengan Buddha, peri, teratai dan dewi terbang.



Fei Tian

Dewi Terbang (Hanzi sederhana: 飞天; pinyin: Fei Tian dalam bahasa Indonesia sendiri adalah salah satu tarian yang terkenal dari Dunhuang. Sebenarnya gambaran dewi di Dunhuang adalah gambaran dewi dari India yang kemudian digabung dengan dewi terbang mitologi Cina "Yuren". Pada akhir abad 5, gambaran dewi itu memiliki wajah yang bulat, alis yang panjang dan mata sipit. Rambutnya disanggul ke atas dan menggunakan selendang panjang di pundak.

Dalam Tari Dunhuang, dewi-dewi itu terbagi menjadi dua macam. Salah satunya adalah Dewi musik dan tarian. Dewi ini bertanggung jawab dalam menyediakan musik dan tarian kepada Buddha. Jenis satunya adalah Dewi bunga yang bertanggung jawab menyediakan bunga untuk ritual Buddha.

Kedua jenis ini memiliki gerakan yang berbeda. Dewi musik dan tarian memiliki gerakan menari yang indah dan memainkan musik. Sedangkan Dewi Bunga memiliki gerakan menabur bunga yang indah.

Tari Dunhuang sendiri banyak berpusat pada dewi terbang sebagai patokan gerakan utama.

Baca Selengkapnya..

Barongsai


Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 舞獅
Hanzi sederhana: 舞狮


Nama Jepang
Kanji: 獅子舞


Nama Korea
Hangul: 사자춤
Hanja: 獅子춤


Nama Vietnam
Quốc ngữ: Múa lân

Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi.



Kesenian Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda.

Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’.

Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.

Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’. Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa.

Barongsai di Indonesia

Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Cina Selatan.

Barongsai di Indonesia mengalami masa maraknya ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Setiap perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di berbagai daerah di Indonesia hampir dipastikan memiliki sebuah perkumpulan barongsai. Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI. Karena situasi politik pada waktu itu, segala macam bentuk kebudayaan Tionghoa di Indonesia dibungkam. Barongsai dimusnahkan dan tidak boleh dimainkan lagi. Perubahan situasi politik yang terjadi di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali kesenian barongsai dan kebudayaan Tionghoa lainnya. Banyak perkumpulan barongsai kembali bermunculan. Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang tak hanya kaum muda Tionghoa yang memainkan barongsai, tetapi banyak pula kaum muda pribumi Indonesia yang ikut serta.

Pada zaman pemerintahan Soeharto, barongsai sempat tidak diijinkan untuk dimainkan. Satu-satunya tempat di Indonesia yang bisa menampilkan barongsai secara besar-besaran adalah di kota Semarang, tepatnya di panggung besar kelenteng Sam Poo Kong atau dikenal juga dengan Kelenteng Gedong Batu. Setiap tahun, pada tanggal 29-30 bulan enam menurut penanggalan Tiong Hoa (Imlek), barongsai dari keenam perguruan di Semarang, dipentaskan. Keenam perguruan tersebut adalah:
Sam Poo Tong, dengan seragam putih-jingga-hitam (kaos-sabuk-celana), sebagai tuan rumah
Hoo Hap Hwee dengan seragam putih-hitam
Djien Gie Tong (Budi Luhur) dengan seragam kuning-merah-hitam
Djien Ho Tong (Dharma Hangga Taruna) dengan seragam putih-hijau
Hauw Gie Hwee dengan seragam hijau-kuning-hijau kemudian digantikan Dharma Asih dengan seragam merah-kuning=merah
Porsigab (Persatuan Olah Raga Silat Gabungan) dengan seragam biru-kuning-biru

Walaupun yang bermain barongsai atas nama ke-enam kelompok tersebut, tetapi bukan berarti hanya oleh orang-orang Semarang. Karena ke-enam perguruan tersebut mempunyai anak-anak cabang yang tersebar di Pulau Jawa bahkan sampai ke Lampung. Di kelenteng Gedong Batu, biasanya barongsai (atau di Semarang disebut juga dengan istilah Sam Sie) dimainkan bersama dengan Liong (naga) dan Say (kepalanya terbentuk dari perisai bulat, dan dihias menyerupai barongsai berikut ekornya).

Saat ini barongsai di Indonesia sudah dapat dimainkan secara luas, bahkan telah meraih juara pada kejuaraan di dunia. Dimulai dengan Barongsai Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dari Padang yang meraih juara 5 pada kejuaraan dunia di genting - malaysia pada tahun 2000. Hingga kini barongsai Indonesia sudah banyak mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan dunia dan meraih banyak prestasi. Sebut saja beberapa nama seperti Kong Ha Hong (KHH) - Jakarta, Dragon Phoenix (DP) - Jakarta, Satya Dharma - Kudus, dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) - Tarakan. Bahkan nama terakhir, yaitu PSMTI telah meraih juara 1 pada suatu pertandingan dunia yang diadakan di Surabaya pada tahun 2006.Perguruan barongsai lainnya adalah Tri Pusaka Solo yang pada pertengahan Agustus 2007 lalu memperoleh Juara 1 President Cup.

Baca Selengkapnya..

Tarian Tradisional Cina

Tarian Tradisional Cina atau secara singkat Tarian Cina (Hanzi sederhana: 中国传统舞蹈): adalah bentuk tarian dari negeri Cina yang awalnya adalah ritual pemujaan dan penghormatan Dewa Mitologi Cina seperti tercatat pada Sejarah Musim Semi dan Gugur oleh Tuan Lu oleh Lu Buwei [1]. Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dalam bentuk sekelompok wanita yang menghibur tamu pada acara jamuan kenegaraan dan akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang.[2]

Cina adalah negara dengan banyak ragam budaya yang memiliki 56 suku.[3] Setiap suku memiliki kebudayaan dan tarian masing-masing. [3]Tarian Tradisional Cina menggabungkan semua elemen dari tarian masing-masing etnik, Opera Cina, Kungfu dan opera rakyat.[3] Hasilnya adalah apa yang kita sekarang kenal dengan Tarian Tradisional Cina yang sudah melewati pengembangan dan peremajaan lebih dari ratusan tahun. [3]



Tarian menurut daerah dan suku

Dengan 56 suku minoritas dan besarnya luas wilayah Cina menyebabkan banyaknya macam tarian yang tersebar di seluruh negeri. Tiap daerah dan tiap suku memiliki ciri khas masing-masing yang menarik untuk diketahui.

Tarian di timur laut Cina berciri khas maskulin sedangkan pada daerah daratan tengah Cina tepatnya sekitar daerah Shaanxi menggunakan pita merah yang enerjik dan drum. Lain halnya di daerah selatan yang terkenal dengan tari Kipas. Di daerah Yunnan tarian terkenal memiliki semangat dan kerap menghiasi festival-festival.

Suku-suku minoritas pun memiliki ciri khasnya masing-masing. Suku Tibet memiliki sebuah tarian dimana para pria memakai pakaian dengan buntut lembu dan lonceng sedangkan para wanita menabuh genderang kulit lembu. Bunyi-bunyian harus seirama untuk menghasilkan kesempurnaan dalam tarian ini.

Pada suku Mongolia, penari, menari dengan maskulin dengan menggerak-gerakan pundak dan lengan dengan gagah. Suku mongol kerap menggunakan kegagahan kuda sebagai dasar gerakan. Pada suku lain yaitu Ughyur, penari menggerak-gerakan mata, tangan dan leher dengan elegan. Pada pakaiannya, kerap ditemukan banyaknya bulu-bulu sebagai hiasan.

Sedangkan pada suku Korea, mereka menggunakan kipas dan genderang. Selain genderang, penari pun menggunakan kipas yang tertutup atau sumpit yang dihentak-hentakkan pada paha sesuai hentakan irama. Mimik wajah dan tempo serta hentakan gerakan penari akan mengikuti irama musik pengiring. Irama cepat dan riang diiringi dengan gerakan cepat dan lincah, sedangkan untuk musik yang sedih dan mendayu diiringi dengan gerakan lembut yang lambat. Teknik yang mencolok dari tarian ini adalah teknik pernafasannya yang mengikuti alunan hentakan musik pengiring. [3]Cina yang berbatasan langsung dengan Korea memiliki beberapa daerah dimana kebudayaan Korea kental terasa.

Beberapa contoh tarian yaitu:
Barongsai
Yangge
Tari Dunhuang

Baca Selengkapnya..

Tari Salsa


Salsa merupakan tarian berpasangan yang berkaitan dengan musik salsa. Kata salsa berasal dari bahasa Spanyol yang berarti saus, atau dalam hal ini adalah rasa atau gaya.

Menurut pengakuan dari para ahli dan sejarawan musik, nama salsa telah diterima antara penari selama berpuluh-puluh tahun. Pertama kali kata salsa disiarkan dalam radio adalah melalui lagu yang dibuat oleh Ignacio Piñeiro, yang ditujukan pada seseorang pria Afrika tua yang menjual butifarras (sejenis sosis) pada Central Road di Matanzas. Lagu berirama son tersebut berjudul Échale salsita. Di bagian refrain dan bait lagu disebutkan "Salsaaa! échale salsita, échale salsita." Pada awal tahun 1950, seorang komentator dan DJ "bigote" Escalona mengumumkan tarian salsa dengan judul "irama berikut mengandung Salsa". Akhirnya penduduk berbahasa Spanyol di kota New York menjuluki Celia Cruz sebagai "Ratu Salsa".

Salsa ditarikan dengan irama delapan ketukan, yakti dengan dua bar yang terdiri dari empat ketukan. Pola tarian salsa biasanya menggunakan tiga langkah pada setiap empat ketukan, satu ketukan dilewatkan. Namun ketukan yang dilewatkan pada umumnya ditandai dengan sentakan kaki, tendangan, sentilan, dan sebagainya. Biasanya musik salsa melibatkan irama perkusi yang rumit dan cepat, yakni sekitar 180 ketukan per menit.



Salsa merupakan tarian ditempat, jadi tidak seperti Foxtrot atau Samba, pasangan yang menari Salsa tidak banyak bergerak mengelilingi lantai dansa, melainkan menari pada area tertentu.

Musik Salsa merupakan gabungan antara musik tradisional Afrika dan Kuba serta irama Amerika Latin lainnya yang dimulai dari kota New York antara tahun 1940 dan 1970. Tarian salsa yang sekarang, dilakukan berdasarkan musik salsa yang berasal dari Son Kuba, namun dipengaruhi oleh tarian Kuba lainnya seperti Mambo, Chá, Guaracha, Changuí, Lukumí, Palo Monte, Rumba, Yambú, Abakuá, Comparsa dan kadang-kadang Mozambik.

Salsa juga memiliki unsur tarian swing. Tidak ada peraturan yang baku mengenai bagaimana menari salsa, meskipun ada gaya tarian salsa tertentu yang dikenali secara umum.

Baca Selengkapnya..

Balet Neo-Klasik


Balet neoklasik adalah istilah yang mendeskripsikan gaya balet yang menggunakan balet tradisional, tetapi umumnya lebih ekspansif daripada struktur klasiknya. Contohnya, penari menari dengan tempo yang lebih kencang dan tampil dengan teknik yang lebih banyak.
Balet ini adalah gaya balet klasik abad ke-20.



Orang penting dalam balet adalah :
George Balanchine
Apollo 1928
Serenade 1934
Concerto Barocco 1940
Symphony in C 1947
Agon 1957
Jewels 1967
Frederick Ashton
Symphonic Variations 1946
Cinderella 1948
Romeo and Juliet 1956
La Fille Mal Gardee 1960
The Dream 1964
Kenneth MacMillan
Romeo and Juliet 1955
Anastasia 1967
Manon 1974
Jerome Robbins

Baca Selengkapnya..

ma VIDEO

Slide Show

Welcome in my site ! Jangan lupa isi buku tamunya ya? Dan juga jangan lupa mampir lagi di blog puthreefourstarz.blogspot.com ini. Terima kasih atas kunjungannya =)).